8+ Langkah Penyembuhan Skoliosis yang Dilakukan Tanpa Melalui Operasi
Admin Desember 13, 2021
8+ Langkah Penyembuhan Skoliosis yang Dilakukan Tanpa Melalui Operasi
Gangguan tulang belakang bukan hanya berpotensi membuat penderitanya merasa tidak pede dengan bentuk tubuhnya, yang tidak seimbang. Namun juga akan menimbulkan rasa sakit di beberapa bagian tubuh. Termasuk bagi penderita skoliosis.
Dimana penderita dengan gangguan tulang belakang jenis ini, akan mendapati bahunya akan terlihat tinggi sebelah. Belum lagi dengan beberapa gangguan dan rasa nyeri yang dirasakan di sekitar punggung, pinggang, kepala, dada yang terasa sesak, dan yang lainnya. Agar tidak semakin parah, diperlukan upaya penyembuhan yang bisa dilakukan oleh penderita skoliosis ini. Apa saja metode penyembuhan yang dimaksud?
- 1. Pengertian Skoliosis
- 2. Langkah-Langkah yang perlu Dilakukan Sebagai Metode Penyembuhan Skoliosis Tanpa Operasi
- 2.1. Pemeriksaan dengan X-ray
- 2.2. Penggunaan Brace
- 2.3. Pemijatan
- 2.4. Latihan Pernapasan dan juga Otot
- 2.5. Pemberian Obat Nyeri
- 2.6. Program Penguatan Otot
- 2.7. Melakukan Senam Schroth
- 2.7.1. Pelvic Tilt
- 2.7.2. Cat Camel
- 2.7.3. Double-Leg Abdominal Press
- 2.8. Melakukan Pola Keseharian yang Sesuai dengan Metode Penyembuhan
Pengertian Skoliosis
Sebelum membahas mengenai metode penyembuhan yang bisa dilakukan bagi penderita skoliosis, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai kelainan tulang belakang yang termasuk ke dalam idiopathic scoliosis ini.
Skoliosis sendiri merupakan suatu istilah yang ditujukan bagi gejala melengkungnya tulang belakang kearah samping (lateral). Ada beberapa penyebab dari timbulnya kelainan ini. Bisa disebabkan oleh karena adanya gangguan metabolik, gangguan pada saraf dan juga otot, hingga kemungkinan adanya kerusakan tulang belakang bawaan.
Meskipun demikian, penyebab dari adanya gangguan tulang belakang jenis skoliosis ini belum ditemukan secara pasti. Sehingga kelainan ini sering dikategorikan sebagai idiopathic scoliosis, yaitu gangguan tulang belakang skoliosis yang belum bisa dipastikan penyebabnya.
Dengan melengkungnya tulang belakang secara lateral (menyamping) ini tentunya juga disertai dengan terpelintirnya beberapa tulang pada tubuh. Dimana nantinya, bisa berakibat timbulnya punuk serta tonjolan pinggang. Beberapa gejala lainnya yang bisa terlihat yaitu bahu dan pinggul yang terasa tinggi sebelah, kaki yang panjang sebelah, serta sisi tulang yang terlihat menonjol.
Langkah-Langkah yang perlu Dilakukan Sebagai Metode Penyembuhan Skoliosis Tanpa Operasi
Pada umumnya, cara paling mudah untuk mengatasi masalah gangguan tulang belakang dengan jenis skoliosis ini yaitu dengan metode pembedahan (operasi). Hanya saja, jika dengan metode bedah ini, hanya berlaku bagi penderita yang mengalami kekhawatiran gangguan tulang belakang lateral yang bisa mengancam jiwanya, bahaya akan adanya cacat permanen yang bisa ditimbulkan, maupun jika ternyata penderita telah berumur lebih dari 16 tahun.
Dimana pada masa itu, pertumbuhan tulang akan terhenti, sehingga tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala skoliosis ini, yaitu hanya dengan melakukan proses pembedahan (operasi).
Namun jika ternyata pasien tidak termasuk ke dalam kategori dengan 3 kecemasan/kekhawatiran diatas, maka biasanya, ahli tulang belakang (ortopedi) akan menyarankan untuk melakukan terapi. Sebagai upaya untuk memperbaiki gejala tulang belakang yang melengkung ke samping ini (skoliosis).
Adapun metode terapi yang dilakukan meliputi:
1. Pemeriksaan dengan X-ray
Untuk memeriksa sejauh mana gejala tulang belakang lateral (skoliosis) yang dialami, pasien pada umumnya akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan teknologi X-ray. Dengan pemeriksaan ini akan diketahui mengenai pola kurva dan stage scoliosis yang dialami. Apakah masih dalam tahap ringan, medium ataupun berat.
2. Penggunaan Brace
Penggunaan brace memang sangat disarankan bagi penderita tulang belakang. Hanya saja, jika pada penderita skoliosis, penggunaan brace ini lebih difokuskan dengan brace GBW. Dimana brace ini memang sengaja dirancang bagi penderita skoliosis.
Karena memang desainnya yang membentuk kurva scoliosis. Belum lagi dengan tingkat akurasi keberhasilan yang bisa dikatakan lebih baik, dibandingkan dengan brace konvensional, bahkan hingga 95%. Membuat brace GBW menjadi banyak dipilih, dalam proses terapi skoliosis ini.
3. Pemijatan
Pemijatan ini hanya dilakukan oleh ahli tulang belakang/ortopedi saja. Dalam arti, tidak semua orang bisa melakukannya. Diperlukan kemampuan khusus dalam melakukannya. Karena jika terjadi kesalahan, hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan kelainan tulang belakang skoliosis yang dialami, akan menjadi tambah parah.
Dengan alasan itu pula, beberapa klinik tulang belakang terkadang menghilangkan metode ini dalam proses penyembuhannya. Meskipun demikian, metode ini juga tergantikan dengan metode lainnya yang tak kalah efektif.
4. Latihan Pernapasan dan juga Otot
Metode lainnya yang tak kalah penting dalam proses terapi tulang belakang skoliosis tanpa operasi yaitu dengan melakukan latihan pernapasan dan juga latihan otot. Karena dengan langkah ini, diharapkan, otot akan lebih lentur. Sehingga dapat memudahkan proses pengembalian putaran tulang belakang, yang terlanjur melengkung ke samping.
5. Pemberian Obat Nyeri
Metode pemberian obat nyeri ini juga sering dijadikan solusi bilamana pasien mengeluhkan sakit di bagian punggung, bahu, kepala, ataupun di bagian tubuh lainnya, sebagai akibat dari gejala skoliosis ini. Hanya saja, sama dengan proses pemijatan, metode pemberian obat nyeri ini juga sering ditiadakan oleh beberapa klinik terapi tulang belakang, untuk menghindari efek ketergantungan.
6. Program Penguatan Otot
Pada tahap ini, pasien akan diajak untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk melatih otot-otot. Dalam arti, program ini dibuat dengan tujuan sebagai latihan penguatan otot. Bukan hanya otot saja, dalam program ini juga, saraf motorik hingga cranial pada tubuh pasien, akan dilatih, sehingga bisa lebih kuat.
7. Melakukan Senam Schroth
Metode ini memang ditujukan bagi pasien khusus skoliosis. Dimana dengan melakukan senam schroth secara teratur, diharapkan otot akan lebih lentur. Serta tulang belakang yang bisa dengan mudah dikembalikan ke bentuk asalnya.
Senam schroth ini biasanya meliputi:
1. Pelvic Tilt
Merupakan gerakan senam dengan posisi tidur terlentang, dengan lutut ditekuk. Sementara kaki menyentuh lantai
2. Cat Camel
Posisi tubuh menghadap lantai, dan tangan menyentuh lantai. Sementara kaki ditekuk. Pasien bisa melakukan gerakan ini seraya menahan napas dalam-dalam
3. Double-Leg Abdominal Press
Posisi tubuh saat melakukan gerakan ini yaitu terlentang, dengan kedua kaki diangkat ke atas, kemudian ditekuk. Pada langkah pertama, kedua tangan diletakkan di samping badan, dan diatas lantai. Sedangkan untuk gerakan seterusnya, tangan diangkat hingga menyentuh lutut yang masih terangkat, dan tertekuk
8. Melakukan Pola Keseharian yang Sesuai dengan Metode Penyembuhan
Pada dasarnya, selama pasien melakukan terapi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, serta beberapa aktivitas lainnya yang wajib untuk dihindari selama pasien skoliosis mengikuti terapi penyembuhan.
Dimana dengan menjalankan pola keseharian yang sesuai dengan metode penyembuhan yang dijalani, diharapkan akan bisa memudahkan proses terapi yang dilakukan. Beberapa hal yang tidak diperbolehkan bagi pasien dengan gangguan tulang belakang skoliosis ini diantaranya:
- Duduk bersila
- Duduk dengan kaki lurus ke depan (selonjor)
- Gerakan sit up, serta
- Gerakan kayang
Demikian informasi mengenai beberapa langkah penyembuhan yang dilakukan oleh beberapa pusat terapi gangguan tulang belakang. Khusus untuk metode terapi penyembuhan/rehabilitasi skoliosis yang diterapkan oleh Spine Clinic, sebagai salah satu klinik tulang belakang ternama yang berlokasi di Jakarta.
Para ahli ortopedi di tempat tersebut menerapkan langkah-langkah diatas, namun tanpa melakukan pemijatan dan juga pemberian obat nyeri bagi pasien. Hal ini dilakukan, agar terapi penyembuhan skoliosis yang dilakukan tanpa operasi ini bisa berjalan efektif. Namun tanpa disertai efek ketergantungan terhadap obat dan juga pemijatan. Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!