Pengertian dan Contoh Ketimpangan Sosial
Admin September 22, 2020
Pengertian dan Contoh Ketimpangan Sosial
Jika kamu pernah mengamati, di Indonesia terdapat banyak orang kaya dan bergelimang harta. Di sisi lain, lebih banyak lagi orang dengan ekonomi kurang dari kata cukup. Bandingkan kedua kondisi tersebut. Pasti kamu akan merasakan situasi seperti langit dan bumi yang memiliki perbedaan sangat jauh. Hal itulah yang dinamakan dengan ketimpangan.
Ketimpangan memang banyak terjadi di berbagai bidang kehidupan. Namun, yang lebih sering ditemui dan mudah diamati adalah ketimpangan sosial. Agar semakin paham, kamu harus mencermati uraian tentang ketimpangan sosial berikut ini.
- 1. Pengertian Ketimpangan Sosial ↓
- 2. Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial ↓
- 2.1. Ketimpangan Pengembangan Diri ↓
- 2.2. Ketimpangan Desa dengan Kota ↓
- 2.3. Ketimpangan Wilayah dengan Subwilayah ↓
- 2.4. Ketimpangan Golongan Sosial-Ekonomi ↓
- 2.5. Ketimpangan Persebaran Aset ↓
- 2.6. Ketimpangan Sektor Ekonomi ↓
- 3. Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial ↓
- 3.1. Demografi ↓
- 3.2. Pendidikan ↓
- 3.3. Ekonomi ↓
- 3.4. Kesehatan ↓
- 3.5. Kemiskinan ↓
- 3.6. Kurangnya Lapangan Kerja ↓
- 3.7. Perbedaan Status Sosial ↓
- 4. Contoh Penyimpangan Sosial ↓
1. Pengertian Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial dirumuskan oleh sejumlah ahli. Berikut ini tokoh-tokoh yang tercatat memberikan definisi ketimpangan sosial.
- Menurut Adrinof A. Chaniago, ketimpangan sosial merupakan hasil dari pembangunan yang berfokus pada aspek ekonomi tetapi melupakan aspek sosial. Artinya, ketimpangan sosial ekonomi menurut Adrinof lebih memandang aspek ekonomi masyarakat.
- Menurut Roichatul Aswidah, ketimpangan sosial merupakan dampak dari adanya proses pertumbuhan ekonomi. Maksudnya, pertumbuhan ekonomi bisa menyebabkan pendapatan yang terlalu tinggi di sejumlah kelompok sedangkan kelompok lain memperoleh pendapatan yang terlalu rendah.
- Menurut Budi Winarno, ketimpangan sosial adalah suatu kegagalan pembangunan pada era globalisasi dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani warga negara. Jadi, ketimpangan sosial di sini bisa diartikan menurut kondisi individu terkait.
- Menurut Shahidur R. K., ketimpangan sosial adalah bentuk ketidakadilan yang terjadi selama atau dalam proses pembangunan. Artinya, ketimpangan sosial ditinjau berdasarkan hasil dalam pembangunan tersebut.
Baca juga Khanfarkhan.com - Berbagi Ilmu Pendidikan Lengkap & Terpecaya
2. Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial
Meninjau definisi ketimpangan sosial yang beragam, akhirnya dipetakkanlah bentuk-bentuk penyimpangan sosial. Bentuk ketimpangan sosial dapat dirangkum sebagai berikut.
2.1. Ketimpangan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan suatu hal yang dimiliki dalam setiap diri manusia. Artinya, pengembangan diri menjadi faktor internal yang sangat berperan penting. Ketimpangan bisa terjadi akibat adanya perbedaaan tingkat pendidikan dan pola pikir antar individu. Misalnya saja, sering ditemukan orang yang rajin, malas, sombong, rendah hati, dan sebagainya. Hal tersebut terbentuk menurut faktor internal masing-masing individu.
2.2. Ketimpangan Desa dengan Kota
Sering terjadi juga di masyarakat Indonesia, terdapat kota yang tumbuh sangat pesat berbanding terbalik dengan desa terpencil. Bahkan, masih ada desa yang belum mendapat akses listrik, seperti desa di NTT. Ketimpangan yang terjadi antara desa dengan kota ini terjadi karena perbedaan pembangunan oleh pemerintah. Daerah kota lebih cepat dibangun dibandingkan dengan daerah pedesaan.
2.3. Ketimpangan Wilayah dengan Subwilayah
Bentuk ketimpangan lain yang terjadi adalah ketimpangan wilayah dengan subwilayah. Hal ini terjadi karena perbedaan bakalan wilayah. Wilayah memiliki cakupan akses informasi lebih luas daripada cakupan yang mampu diakses oleh subwilayah. Misalnya, pembangunan hanya terjadi di wilayah utama tetapi tidak sampai kepada subwilayah. Alhasil, subwilayah mengalami ketinggalan dalam perkembangan daerahnya.
2.4. Ketimpangan Golongan Sosial-Ekonomi
Terjadinya ketimpangan tidak terlepas dari unsur ekonomi. Antara golongan sosial yang ekonominya menengah ke atas akan dipandang lebih tinggi dibanding masyarakat ekonomi lemah. Hal ini terjadi karena perbedaan cara pandang yang melekat di masyarakat. Wujud nyatanya bisa terlihat pada layanan pendidikan dan akses kesehatan yang lebih mengutamakan kelas menengah atas.
2.5. Ketimpangan Persebaran Aset
Terjadinha ketimpangan persebaran aset terjadi karena fasilitas publik tidak terdistribusi secara merata. Dapat dijumpai bahwa fasilitas publik hanya terpusat di daerah kota saja. Misalnya, jalan raya, hotel, perumahan, hanya terdapat di daerah perkotaan. Sementara desa hanya mendapatkan sebagian kecil dari manfaat pembangunan tersebut.
2.6. Ketimpangan Sektor Ekonomi
Ada lagi bentuk ketimpangan yakni ketimpangan sektor ekonomi. Ketimpangan sosial ini memandang perbedaan pendapatan yang tersebar di masyarakat. Seorang yang berprofesi lebih memiliki pendapatan yang lebih besar dibandingkan mereka yang bekerja di sektor usaha kecil menengah. Alhasil, ketimpangan ini membentuk strata berdasarkan status sosial yang dimiliki.
3. Penyebab Ketimpangan Sosial
Jika melihat bentuk penyimpangan sosial, kamu mungkin akan sedikit memprediksi faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut. Berikut ini 7 faktor penyebab ketimpangan sosial.
3.1. Demografi
Demografi dikaitkan dengan masalah kependudukan. Awalnya atas dasar kondisi geografi yang berbeda, akhirnya pola kehidupan masyarakat di setiap wilayah pun berbeda. Mulai dari jumlah penduduk, komposisi penduduk, sampai dengan persebaran penduduk menjadi ciri ketimpangan sebagai akibat dari demografi ini.
Jika kamu mengamati, demografi di Pulau Jawa sangat padat dibandingkan pulai lainnya. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai ketimpangan. Dengan demikian, demografi menjadi penyebab lahirnya ketimpangan sosial.
3.2. Pendidikan
Pemerintah dari tahun ke tahun selalu menggalakkan program untuk meningkatkan pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut karena pendidikan sangat penting dalam kehidupan seorang individu. Jika dilihat dari tingkat pendidikan yang beragam, masyarakat Indonesia mencirikan ketimpangan di bidang ini.
3.3. Ekonomi
Selain faktor demografi dan pendidikan, faktor ekonomi memang tak pernah lepas dari pembicaraan di setiap bidang. Bahkan, faktor ekonomilah yang dipandang menjadi penyebab utama dari ketimpangan sosial. Misalnya saja terdapat ketidakmerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia. Hal ini karena lembaga pemerintah akan lebih mengutamakan membangun perkotaan.
3.4. Kesehatan
Yang selalu dijaga dalam diri manusia adalah kesehatan. Akan tetapi, pada saat sakit, fasilitas yang diberikan tidak seluruhnya sama. Hal ini menandakan terjadinya ketimpangan disebabkan karena urusan kesehatan. Terpenuhinya fasilitas kesehatan secara lengkap dapat memengaruhi sumber daya manusia di wilayah setempat.
3.5. Kemiskinan
Jika dikaitkan dengan ekonomi, kemiskinan menjadi faktor penyebab adanya ketimpangan sosial. Tidak dapat dimungkiri masih banyak orang yang perlu dibantu di masyarakat. Mereka yang kaya seharusnya sadar untuk memberi kepada mereka yang ekonominya kurang beruntung. Dengan begitu, hal ini dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial.
3.6. Kurangnya Lapangan Kerja
Tenaga kerja memang sangat banyak, tetapi masalah penyediaan lapangan kerja masih dipikirkan. Alhasil, banyaknya pengangguran seperti inilah yang menjadi awal dari ketimpangan sosial. Untuk dapat meminimalisasi hal ini, kamu bisa mengupayakan membangun usaha sendiri. Tujuan jangka panjangnya, kamu bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
3.7. Perbedaan Status Sosial
Sering diamati bahwa status sosial sangat memengaruhi kedudukannya. Baik sebagai putra raja maupun permaisuri, kedua jabatan tersebut dipandang paling baik di istana. Hal ini terjadi karena perbedaan kelas yang menunjukkan strata sosial yang berbeda-beda.
4. Contoh Penyimpangan Sosial
Untuk dapat menerima pemahaman mengenai ketimpangan sosial, perhatikan contoh dari masing-masing bidang ketimpangan berikut ketimpangan ini.
- Seorang sarjana lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan mereka yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
- Kurangnya fasilitas umum di desa-desa
- Kualitas pembangunan institut yang tidak merata
- Peradilan yang memihak tokoh politik tertentu
- Seseorang yang berpakaian bagus akan lebih dihargai daripada orang lain yang tidak terkenal atau biasa saja.
Ketimpangan memang sangat sering ditemui. Agar tidak timbul ketimpangan kembali, kamu harus mulai memperhatikan lingkungan sekitarmu. Sebisa mungkin membantu mereka dalam setiap bidang yang kamu mampu. Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!