Kenali Plus Minus Kuliah Daring, Apa Saja?
Admin September 19, 2020
Kenali Plus Minus Kuliah Daring, Apa Saja?
Pandemi belum juga usai. Segala bidang kehidupan masih dilakukan secara online. Begitu juga dengan rangkaian penerimaan mahasiswa baru dan kuliah onlinenya. Tentu ada kekurangan dan kelebihan sebagai akibat dari sistem tersebut. Sebagian mahasiswa mengeluhkan belajar online. Akan tetapi, sebagian yang lain merasa diuntungkan dengan sistem online.
Lantas, apa saja kekurangan dan kelebihan kuliah daring? Bagi kamu yang sedang belajar secara daring, kamu perlu mengenali sejumlah hal berikut ini.
- 1. Kelebihan Kuliah Daring
- 1.1. Mendorong untuk Bersikap Adaptif
- 1.2. Bisa Tetap Berada di Rumah
- 1.3. Optimalisasi Teknologi
- 1.4. Belajar Keluar dari Zona Nyaman
- 2. Kekurangan Kuliah Daring
- 2.1. Motivasi Menurun
- 2.2. Rawan Terjadinya Salah Komunikasi (Miskomunikasi)
- 2.3. Akses Jaringan Internet Tidak Merata
- 2.4. Butuh Kuota Internet yang Besar
Kelebihan Kuliah Daring
1. Mendorong untuk Bersikap Adaptif
Kuliah daring menjadi salah satu pembuktian mahasiswa dalam menyikapi perubahan akibat pandemi covid-19. Sistem kuliah online ini membangun kebiasaan yang luar biasa untuk memulai sesuatu dari nol. Jika pada waktu sebelumnya kampus baru dalam keadaan mendesak menerapkan kuliah daring, pada masa sekarang menjadi pembuktian nyata.
Alhasil, para mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan cepat. Sistem ini mendorong mahasiswa untuk mampu tanggap terhadap tugas dan agenda yang bisa terjadi secara mendadak. Akhirnya, mereka harus selalu siap dalam menempuh mata kuliah.
2. Bisa Tetap Berada di Rumah
Sejak ditetapkannya pembelajaran jarak jauh (PJJ), mahasiswa kembali ke kampung halamannya. Mereka bisa mengikuti perkuliahan secara daring di rumah. Hal ini memudahkan sebagian mahasiswa. Sebab, mereka yang merantau menjadi lebih dekat kembali dengan keluarga. Selain itu, cara ini merupakan cara yang paling aman dilakukan demi mencegah penularan covid-19 di area kampus.
Meraka bisa tetap mendapatkan materi kuliah yang bisa diakses dengan penyesuaian sistem belajar. Alhasil, belajar di rumah pun sebenarnya tak ada bedanya. Karena hal itulah, bisa belajar di rumah sambil menikmati waktu bersama keluarga menjadi kelebihan sistem daring.
3. Optimalisasi Teknologi
Sistem daring mencerminkan optimalisasi teknologi. Artinya metode pembelajaran konvensional yang dipakai sejak zaman dahulu kini bisa diadaptasi dengan pembelajaran berbasis teknologi. Jika dahulu dosen menerangkan dengan whiteboard dan penjelasan langsung, sistem daring memungkinkan materi pembelajaran diakses secara online.
Kondisi ini menyebabkan mahasiswa bisa belajar secara mandiri. Memang hal itulah yang harus dilatih dalam setiap pembelajaran. Guru atau dosen hanya sebagai fasilitator. Sisanya mahasiswalah yang harus aktif.
Sistem daring juga meningkatkan penggunaan aplikasi pendidikan seperti Microsoft Teams, google classroom, zoom, dan lain sebagainya. Media-media tersebut dipilih karena mendukung fungsi pembelajaran.
4. Belajar Keluar dari Zona Nyaman
Jika kuliah dilakukan setiap tahun dengan cara yang sama, pada tahun ini kuliah daring memaksa untuk menyelenggarakan secara berbeda. Dari segi pengajian konten akan dibuat berbeda. Misalnya saja sistem presentasi di kelas biasa dilakukan. Akan tetapi, di masa kuliah daring sekarang sistem tersebut kurang memungkinkan untuk diterapkan.
Alasan yang bisa diambil misalnya karena jaringan yang tidak stabil. Tentu untuk menyajikan sebuah materi presentasi, setiap anggota kelompok harus memiliki koordinasi yang baik. Namun, keadaan ini memaksa mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman. Mereka dituntut untuk mandiri dan bisa bekerja secara mandiri.
Kekurangan Kuliah Daring
Jika kelebihan tersebut bisa didapatkan, di sisi lain bisa timbul kekurangan dalam penyelenggaraan kuliah daring. Berikut ini sejumlah keluhan yang dialami mahasiswa sebagai akibat dari kuliah daring.
1. Motivasi Menurun
Sisi negatif kuliah daring adalah sumber daya manusia yang tidak sepenuhnya berkontribusi. Misalnya saat pelaksanaan, setiap orang yang seharusnya berperan justru dibatasi karena keterbatasan ruang dan waktu. Alhasil, antusiasme dari mahasiswa akan cenderung menurun.
Yang biasanya mahasiswa berlomba aktif di kelas, pada saat kuliah daring sekarang mereka cenderung memilih untuk pasif. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya karena kesulitan mengenali karakter dosen dan teman. Mereka cenderung menutup diri dengan pertemuan online tersebut.
Ditambah lagi bagi mahasiswa yang sering mengalami distraksi di lingkungan. Kondisi seperti ini bisa berakibat mereka menjalani kuliah dan mengerjakan tugas seadanya. Nah, jelas bukan motivasi mereka saat kuliah daring cenderung menurun?
2. Rawan Terjadinya Salah Komunikasi (Miskomunikasi)
Kuliah daring rawan terjadinya salah komunikasi atau penyampaian informasi yang tidak sesuai. Bisa jadi karena jaringan atau keterbatasan akses komunikasi, mahasiswa menjadi tidak paham apa yang disampaikan dosen. Tak jarang mereka banyak bertanya ulang mengenai tugas yang diberikan dosen.
Untuk mengatasi hal seperti ini, mahasiswa harus mampu menyimak pembelajaran dengan baik. Jika belum paham, pastikan tanyakan saat itu juga. Sebisa mungkin pilihlah provider dengan koneksi internet paling baik. Dengan begitu, kamu tidak perlu mempermasalahkan sinyal dan jaringan selama pembelajaran.
3. Akses Jaringan Internet Tidak Merata
Pemerataan akses dan jaringan internet menjadi masalah besar selama pelaksanaan kuliah daring saat ini. Bahkan, upaya pemerataan akses internet terus diupayakan oleh pemerintah. Hal ini bertujuan agar seluruh pelajar dan mahasiswa tidak kesulitan lagi dalam belajar. Jika terjadi kondisi mendesak lagi di masa depan, kuliah daring sudah mumpuni untuk diterapkan.
Untuk itu, sinergi dari berbagai pihak sangat diperlukan. Bantuan dana subsidi banyak digelontorkan untuk membeli kuota demi mencukupi kebutuhan akses internet dalam tanah pembelajaran. Jika terdapat pelajar yang belum dapat mengakses internet, sebaiknya kamu bisa membantunya.
4. Butuh Kuota Internet yang Besar
Inilah masalah utama yang dirasakan para pelajar dan mahasiswa. Mereka seringkali mengeluhkan kuota yang tersedot untuk pembelajaran sangat besar. Aplikasi pendidikan yang digunakan bisa menyerap sangat banyak kuota. Hal ini terjadi dikarenakan aplikasi tersebut mengakses jaringan internet dan meminta ijin akses kamera.
Bak pengganti kuliah tatap muka, sistem daring memang memungkinkan dosen untuk bertatap muka jarak jauh dengan mahasiswa. Akan tetapi, akses video ini membutuhkan kuota yang cukup besar. Dengan begitu, kuota menjadi masalah utama sebagai kelemahan dari sistem kuliah daring.
Menteri pendidikan tidak tinggal diam. Nadiem telah merencanakan untuk pemberian subsidi kuota kepada mahasiswa sejumlah 50 gigabyte setiap bulan. Kuota ini diberikan sejak September sampai dengan Desember 2020. Tujuannya agar mampu menunjang pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen. Setidaknya jumlah kuota tersebut cukup untuk pembelajaran satu bulan.
Rektor universitas juga menetapkan agar pembelajaran online tidak lebih dari 15 menit. Hal ini dilakukan untuk mengefektifkan waktu dan tenaga. Selain itu, untuk meminimalisir kendala sinyal yang dihadapi. Tentunya setiap pihak memberikan kebijaksanaan terbaik yang bisa diupayakan.
Nah itulah serangkaian kelebihan dan kekurangan dari sistem kuliah daring. Bagi kamu yang sedang menjalaninya, kamu peh sabar dengan kondisi ini. Selain itu, kamu tetap menjaga kesehatan demi mencegah terjadinya penularan covid-19 yang semakin meluas. Dengan kesadaran setiap pihak, semoga pandemi ini bisa segera berakhir. Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!
Dan bagi kamu para mahasiswa baru, tentunya kamu ingin bertemu dengan teman-teman barumu bukan? Meskipun saat ini hanya mampu berkomunikasi secara online, tetap jaga etika dalam berteman. Jangan sampai pertemanan daring membuatmu kurang disukai ketika nanti bertemu di dunia nyata. Optimalkan sistem daring ini meskipun terdapat sejumlah hambatan yang mungkin kamu rasakan. Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!