Narkoba - Berlian yang Mematikan
Admin Juli 22, 2020
Narkoba - Berlian yang Mematikan
Seiring perkembangan zaman, dunia medis pun semakin berkembang. Berbagai jenis obat-obatan mulai bermunculan. Berawal dari obat-obatan tradisional yang terbuat dengan bahan-bahan alami, berkembang menjadi obat modern yang terbuat dari bahan sintetis ataupun semisintetik.
Namun, tidak semua obat selalu mempunyai dampak yang baik. Ada salah satu jenis obat seperti “pisau bermata dua”, yaitu narkoba. Narkoba dapat memberikan dampak baik bila digunakan dengan benar, tetapi akan menimbulkan dampak yang sangat merugikan jika disalahgunakan.
Narkoba atau narkotika adalah obat dan/atau zat yang bersifat sintetis yang dapat menimbulkan halusinasi, penurunan kesadaran, dan penurunan daya rangsang.
Narkotika sendiri merupakan zat buatan atau zat yang berasal dari tanaman. Zat ini memberikan efek halusinasi dan menyebabkan kecanduan. Sebenarnya, narkotika digunakan untuk keperluan medis. Misalnya, sebagai obat penenang dan penghilang rasa sakit. Namun justru narkoba banyak disalahgunakan oleh masyarakat. Banyak negara yang menetapkan narkoba sebagai zat illegal sehingga penggunaannya pun terbatas. Hal ini dianggap karena narkoba dapat menimbulkan berbagai dampak negatif jika bererdar di masyarakat secara bebas. Namun masih banyak orang yang ingin mengonsumsi narkoba.
Akibat banyaknya permintaan dari konsumen, harga jualnya pun menjadi tinggi sehingga banyak pihak yang berusaha untuk memperjualbelikan zat illegal tersebut.
Salah satu contoh orang yang sukses dalam bisnis haram tersebut adalah Pablo Emilio Escobar Gaviria, ia sukses besar dalam menjalankan bisnis narkoba dengan cara menyelundupkan narkoba dari Kolombia ke Amerika Serikat. Bahkan penghasilannya mencapai US $21,9 miliar tiap tahunnya.
Berbagai cara licik ia lakukan untuk melancarkan usahanya. Ia menyogok militer, polisi, politikus, dan berbagai pihak berwajib lainnya untuk melancarkan usahanya. Dia juga membagikan uang kepada masyarakat sekitar untuk perlindungan sosial dan menarik simpati mereka untuk menjadi pasukannya.
Selain itu, ia melakukan pembunuhan orang-orang penting di Kolombia dan mengebom instansi-instansi penting pemerintahan Kolombia. Hal tersebut merupakan contoh betapa besarnya hasil dari perdagangan narkoba dan kekuasaan dari gembong narkoba. Dengan demikian, banyak orang yang berlomba-lomba untuk memperjualbelikan zat ilegal itu.
Akibat banyak diperjualbelikan, masyarakat akan semakin mudah untuk mendapatkan barang haram tersebut. Jika masyarakat semakin mudah mendapatkan narkoba, maka semakin banyak masyarakat yang akan mengonsumsi narkoba. Hal tersebut menjadi permasalahan hampir di setiap negara. Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?
Penggunaan narkoba di Indonesia cenderung menurun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BNN secara periodik setiap tiga tahun sejak tahun 2011 sampai tahun 2019. Angka prevalensi terhadap narkoba pada tahun 2011 berada pada angka 2,23 persen. Kemudian pada tahun 2014 turun pada angka 2,18 persen.
Adapun pada tahun 2017, angka prevalensi terhadap narkoba kembali turun dan mencapai angka 1,77 persen. Namun, pada tahun 2019 angka prevalensi terhadap narkoba meningkat.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko, menyebutkan bahwa ada peningkatan pengonsumsi narkoba di Indonesia sebanyak 0,03 persen pada tahun 2019.
Tren angka prevelansi terhadap narkoba menurun dari tahun 2011 sampai tahun 2017 menunjukkan bukti dari kerja keras BNN dan instansi lainnya dalam melaksanakan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia.
Walaupun tren angka prevelansi terhadap menurun menurun, tetap masih ada pengguna narkoba di Indonesia. Padahal penggunaan narkoba menimbulkan berbagai dampak buruk terhadap kehidupan seseorang.
Salah satu dampak yang paling signifikan adalah terganggunya kesehatan fisik dan psikis pengguna narkoba.Beberapa dampak negatif narkoba terhadap kesehatan adalah:
1. Terganggunya Kondisi Tubuh Dan Otak Secara Umum
Penggunaan narkoba secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan tubuh dan otak secara umum. Pengaruh narkoba berjangka panjang dan akan menyebabkan kecanduan. Hal tersebut akan mengganggu kehidupan pengguna narkoba dan akan membuat pengguna narkoba tersebut kesulitan dalam mengambil keputusan, sehingga kesehatan tubuh dan otaknya akan terganggu.
2. Berubahnya Sel Saraf Dan Otak
Narkoba yang dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan perubahan sel saraf dalam otak. Hal tersebut akan terjadi bila narkoba digunakan secara berulang dan dalam jangka waktu yang lama. Dengan berubahnya sel saraf dalam otak, komunikasi antar sel saraf pun akan terganggu. Bahkan, setelah penggunaan dihentikan, efek tersebut akan memakan waktu yang lama untuk dapat hilang seutuhnya.
3. Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu efek dari penyalahgunaan narkoba. Contoh jenis narkoba yang menyebabkan efek tersebut adalah ekstasi. Jika seseorang terkena dehidrasi akan menimbulkan efek berantai, seperti kejang-kejang, halusinasi, dan agresif.
4. Kebingungan Dan Hilang Ingatan
Beberapa jenis narkoba dapat menimbulkan efek sedatif, seperti obat-obatan yang masuk dalam golongan asam gamma-hidroksibutirat. Efek lain dari obat golongan tersebut adalah kebingungan, perubahan perilaku, kehilangan ingatan, terganggunya koordinasi tubuh, dan penurunan tingkat kesadaran, Dengan berbagai efek tersebut, kehidupan seseorang akan terganggu.
5. Halusinasi
Salah satu efek lain dari penggunaan narkoba adalah halusinasi. Ganja atau mariyuana dapat menyebabkan efek samping tersebut. Penggunaan mariyuana dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
6. Kejang
Salah satu narkoba yang sering dikonsumsi masyarakat saat ini adalah metamfetamin yang mempunyai nama popular sabu-sabu, kokain, dan opium. Pengonsumsi narkoba jenis tersebut dapat terkena berbagi efek negatif. Beberapa efek buruk dari penggunaan metamfetamin adalah kejang-kejang, perilaku psikotik, dan kematian yang disebabkan overdosis.
7. Kematian
Penggunaan narkoba tidak hanya berdampak terhadap tubuh pengguna. Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, maka kemungkinan besar akan mengalami kecanduan. Hal tersebut terjadi karena semakin lama seseorang mengonsumsi narkoba, maka semakin banyak dosis narkoba yang di butuhkan penggunanya untuk mendapatkan efek yang sama.
Saat efek narkoba yang dipakai mulai hilang, pengguna tersebut akan merasa tidak nyaman karena mengalami sakaw atau gejala putus obat dan ingin memakai narkoba kembali. Lambat laun hal ini akan berujung dengan kematian.
8. Terganggunya Kualitas Hidup
Selain itu, narkoba menyebabkan beberapa hal yang dapat mengganggu kualitas hidup penggunanya. Misalnya, pecandu akan menghabiskan uangnya untuk membeli narkoba agar dirinya dapat mendapatkan efek dari narkoba. Ia akan lebih mementingkan kebutuhannya akan narkoba daripada kebutuhan pokoknya.
Salah salah satu contoh tersebut kehidupan pecandu akan kacau, kehidupan rumah tangganya akan kacau, karirnya dapat hancur, hingga dapat berurusan dengan kepolisian karena memakai narkoba merupakan hal yang ilegal.
9. Bunuh Diri
Selain itu, pecandu narkoba akan lebih rentan mengalami berbagai penyakit seksual yang menular, kecelakaan lalu lintas, dan melakukan bunuh diri karena dibawah pengaruh narkoba.
Narkoba memanglah mengerikan. Di samping berbagai efek negatif yang ditimbulkannya, narkoba juga sulit dihentikan karena harga jualnya yang tinggi sehingga akan banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjajakannya.
Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran dari diri masing-masing untuk menghentikan persebaran narkoba dan menghindari berbagai efek negatifnya.